Opini yang beralasan (fakta). Apabila kita terlibat
pembicaraan di dalam suatu forum diskusi, berbagai opini yang kita
sampaikan, haruslah memiliki dasar atau konsep pemikiran yang jelas
serta benar, tidak bernada kasar, berkesan asal-asalan atau sekenanya
saja. Dengan kata lain, satu atau sejumlah alasan serta alur pemikiran
dengan argumentasi yang tepat dan benar, harus ada di balik opini-opini
yang kita sampaikan. Sesuatu yang logis harus dapat kita kemukakan tanpa
harus menghadirkan suatu keinginan untuk menciderai perasaan atau hati
orang lain.
Tidak menghadirkan opini yang mempertentankan prinsip atau pendapat
orang lain dengan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan konteks
pembicaraan, untuk maksud mengalihkan perhatian atau untuk menyenangkan
ego kita semata.
Berusahalah untuk tetap bersikap tenang. Hati boleh panas, namun kepala kita harus tetap dingin. Think fresh.
Apabila kita dapat bersikap tenang, kecil kemungkinan, kita bisa
terbawa arus suasana emosional. Ketenangan sikap, bisa membuat kita
mengendalikan suasana karena sikap tenang yang kita tunjukkan, cenderung
membuat kita untuk tidak bertindak gegabah, yaitu mengucapkan kata-kata
yang sekenanya, cenderung kasar, tidak bermoral atau tidak beretika.
Biasakanlah untuk berpikir dahulu baru bicara, jangan berbicara dahulu baru berpikir. Use your mind to control yourself and to control what you want to say.
Apabila kita menempatkan konsep berpikir terlebih dahulu baru
berbicara, kita belajar untuk tidak membuat kesalahan berucap, atau bisa
segera mengkoreksi kata-kata yang salah maupun kata-kata yang tak layak
diucapkan.
Menyimak dan mencermati pembicaraan (pendengar yang baik),
perlu dilakukan agar kita tidak salah dalam memberikan tanggapan maupun
memberikan komentar yang menyimpang dari topik yang sedang dibicarakan
didiskusikan. Oleh karena itu, pemahaman atau pengertian akan seluruh
isi bahan pembicaraan, perlu dilakukan sejak awal.
Gunakanlah tata dan gaya bahasa yang tidak memancing emosi.
Pakailah kata-kata yang sederhana sehingga mudah dimengerti dan
dipahami, sehingga maksud dan tujuan komentar kita, dapat mudah dicerna
orang lain.
Saling menghormati dan menghargai, tanggapan, komentar, maupun
pendapat yang diberikan orang lain, sehingga orang lain juga akan
menghormati dan menghargai tanggapan, komentar, atau pendapat yang kita
sampaikan.
Tidak memotong pembicaraan mungkin, dengan suka memotong
perkataan orang lain, kita ingin menguasai forum pembicaraan. Padahal,
dengan menghadirkan sikap suka memotong perkataan orang lain, kita
justru memperlambat penyelesaian masalah yang sedang dibicarakan.
Jangan pernah menyerang pribadi dari orang yang memberikan
tanggapan, komentar, atau pendapat. Karena apabila itu kita lakukan, itu
sama artinya, kita melihat selumbar di dalam diri orang lain, sedangkan
balok di dalam matanya sendiri, tidak dilihatnya.
Semoga bermanfaat...
Tuesday, 25 June 2013
Etika dalam Menyampaikan Pendapat
Informasi Halaman :
Author : Edy Krismi di
Judul Artikel : Etika dalam Menyampaikan Pendapat
URL : http://ekhi04.blogspot.com/2013/06/etika-dalam-menyampaikan-pendapat.html
Bila berniat mencopy-paste artikel ini, mohon sertakan link sumbernya. ...Selamat membaca.!
Author : Edy Krismi di
Judul Artikel : Etika dalam Menyampaikan Pendapat
URL : http://ekhi04.blogspot.com/2013/06/etika-dalam-menyampaikan-pendapat.html
Bila berniat mencopy-paste artikel ini, mohon sertakan link sumbernya. ...Selamat membaca.!
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di http://ekhi04.blogspot.com/
0 komentar:
Post a Comment