Sistem akuntansi berpasangan mengenal
dua istilah, yaitu debit (Dr) dan kredit (Cr). Debit dapat diartikan sebagai
kiri dan kredit dapat diartikan sebagai kanan (Kieso, et.al, 2004). Total nilai
yang ada disebelah debit (kiri) harus sama (seimbang) dengan total nilai
disebelah kredit (kanan). Dalam sistem akuntansi berpasangan, debit harus sama
dengan kredit (Dr = Cr).
Sistem akuntansi berpasangan didasarkan
pada persamaan dasar akuntansi, yaitu:
Aktiva = hutang + ekuitas
Aktiva merupakan harta entitas atau sumberdaya entitas yang digunakan untuk menjalankan
operasi usaha. Aktiva bersumber dari pendanaan kreditur (hutang) maupun setoran
dari pemegang saham (pemilik) dan hasil usaha periode sebelumnya (ekuitas).
Apabila persamaan dasar akuntansi
dihubungkan dengan keseimbangan debit dan kredit maka:
Dr
(Aktiva) = Cr ( Hutang + Ekuitas)
Dari
persamaan itu dapat disimpulkan:
1. Saldo normal (letak yang seharusnya) akun
aktiva adalah disebelah debit sedangkan akun hutang dan ekuitas memiliki saldo
normal kredit. Artinya pada saat penutupan buku saldo akhir aktiva harus
disebelah debit sedangkan hutang dan ekuitas harus disebelah kredit.
2. Aktiva bertambah disebelah debit dan
berkurang disebelah kredit. Hutang dan ekuitas bertambah disebelah kredit dan
berkurang di sebelah debit.
3. Bila dikaitkan dengan pendapatan dan
biaya maka:
· Pendapatan
akan menambah ekuitas/modal, sehingga
saldo normal pendapatan sama dengan ekuitas (sebelah kredit). Apabila
pendapatan terjadi dicatat disebelah kredit.
· Biaya-biaya akan mengurangi ekuitas/modal, sehingga saldo
normal biaya disebelah debit dan apabila biaya terjadi dicatat disebelah debit.
0 komentar:
Posting Komentar