BAB I
INTERAKSI SEBAGAI PROSES SOSIAL
A.
Pengertian
Interaksi Sosial
Secara etimologis : Inter = berbalas- balasan, aksi =
tindakan
Kimbal Young & Raymond
W. Mack:
“interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial
yang dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antar individu dan
kelompok, maupun antar kelompok.”
B.
Ciri-ciri
interaksi Sosial
Menurut Charles P. Loomis, ciri-ciri
interaksi sosial adalah sebagai berikut :
1. Jumlah pelaku lebih dari seorang;
2. Komuniksi antar pelaku menggunakan simbol dan lambang;
3. Ada dimensi waktu masa lalu, masa kini, dan masa
mendatang;
4. Ada tujuan yang hendak dicapai.
C.
Syarat Interaksi Sosial
1. Kontak Sosial :
Ø
Menurut
pelakunya (antarindividu, antara individu dengan kelompok, antar kelompok)
Ø
Menurut
sifatnya (bersifat positif, negatif, primer, dan sekunder)
2. Komunikasi, terdiri dari komponen :
Ø
Komunikator
Ø
Komunikan
Ø
Pesan
Ø
Media
Ø
Efek
D.
Faktor yang mempengaruhi Interaksi
sosial
1. Faktor dari dalam manusia :
Ø
Dorongan
kodrati sebagai makhluk sosial
Ø
Dorongan
untuk memenuhi kebutuan
Ø
Dorongan
untuk mengembangkan diri dan mempengaruhi orang lain melalui : imitasi;
sugesti; identifikasi; simpati; dan empati.
2. Faktor dari luar manusia adalah dorongan rasa ingin
tahu yang menyebabkan manusia berinteraksi dengan sesamanya untuk memenuhi rasa
ingin tahunya itu.
1. Imitasi = meniru;
2. Sugesti = mempengaruhi;
3. Identifikasi = menyamai;
4. Simpati = ketertarika untuk memahami orang lain;
5. Empati = ketertarikan yang mendalam untuk memahami dan
membantu orang lain.
E.
Status dan Peran Sosial
1. Kedudukan/Status
Status sosial adalah posisi seseorang dalam kelompok
masyarakat secara umum sehubungan keberadaan orang lain di sekitarnya.
Menurut
Ralph Linton dan Soekanto, status sosial dilihat dari
proses terjadinya :
q
Ascribed
status;
q
Achieved
status;
q
Assigned
status.
2.
Peran
sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status
sosialnya.
F.
Proses Sosial
Menurut Gillin and Gillin, proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi sosial ada 2 (dua) : proses sosial asosiatif (processes of
association) dan proses disasosiatif (processes of disassociation).
1. Proses Sosial Asosiatif, adalah proses yang menuju
terbentuknya persatuan atau integrasi sosial. Proses ini berbentuk : kerja sama
(cooperation), akomodasi (accomodation), asimilasi (assimilation),
dan akulturasi (aculturation).
2. Proses Sosial
Disasosiatif, disebut pula proses oposisi. Proses ini merupakan cara
yang bertentangan dengan seorang atau kelompok untuk encapai tujuan tertentu.
Proses ini dibedakan atas tiga bentuk, yaitu : persaingan (competition),
kontravensi (contravension), dan konflik (conflict).
1. Proses Sosial Asosiatif
a. Kerja sama (cooperation), adalah usaha bersama
antarindividu, atau antarindividu dengan kelompok. Menurut pelaksanaannya,
bentuk-bentuk kerja sama adalah sebagai berikut :
q
Bargaining
q
Cooptation
q
Coalition
q
Joint
Venture
b. Akomodasi (accomodation), sebagai keadaan :
merujuk pada keseimbangan interaksi sosial ; sebagai proses : mengacu pada
usaha-usaha manusia untuk meredakan atau menyelesaikan tertentangan tanpa
menghancurkan lawan.
Tujuan akomodasi :
a) mendapatkan sintesa atau titik temu dari beberapa pendapat yang berbeda agar menghasilkan suatu
pola baru;
b) Meredam perselisihan untuk sementara;
c) Berusaha mengadakan kerjasama antarkelompok sosial
yang terpisah karena faktor sosial, budaya, dan psikologis;
d) Mengusahakan penyatuan antarkelompok sosial yang
berselisih.
Bentuk akomodasi : Koersi, kompromi, arbitrasi, dll.
c.
Asimilasi
(assimilation), merupakan upaya untuk mengurangi perbedaan antarindividu
atau antarkelomp[ok guna menghasilkan suatu kesepakatan berdasarkan kepentingan
dan tujuan-tujuan bersama.
d.
Akulturasi
(aculturation), adalah hasil perpaduan dua kebudayaan berbeda yang
membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri-ciri kebudayaan
masing-masing.
2. Proses Sosial Disasosiatif
a. Persaingan (competition), merupakan suatu
proses sosial ketika individu-individu atau kelompok-kelompok manusia bersaing
untuk mendapat sesuatu.
b. Kontravensi (contravension), adalah suatu
proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi
terutama ditandai adanya gejala-gejala ketidakpastian diri seseorang, ketidakpastian
suatu rencana, perasaan tidak suka yang disembunyikan, atau kebencian maupun
keraguan terhadap kepribadian seseorang.
c. Konflik (conflict), merupakan proses sosial
yang terjadi ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak yang lain
dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Bentuk-bentuk konflik :
ü
Konflik
pribadi;
ü
Konflik
antarkelompok;
ü
Konflik
rasial;
ü
Konflik
antarkelas sosial;
ü
Konflik
politik;
ü
Konflik
internasional.
Semoga Sukses....
0 komentar:
Post a Comment