
Cara mengarsip surat yang benar
Mengarsipkan surat masuk dan keluar adalah bagian penting dari administrasi perkantoran. Berikut langkah-langkahnya:
A. Mengarsipkan Surat Masuk
Surat masuk adalah dokumen yang diterima dari pihak eksternal (klien, mitra, pemerintah, dll.).
1. Penerimaan Surat
✔ Terima surat dari berbagai media (fisik atau digital).
✔ Periksa isi dan pastikan keabsahan dokumen.
2. Pencatatan Surat
✔ Catat surat dalam buku agenda atau sistem digital.
✔ Informasi yang dicatat:
- Nomor surat
- Tanggal diterima
- Pengirim
- Isi singkat
- Tujuan surat
3. Distribusi Surat
✔ Kirimkan kepada pihak terkait di dalam organisasi untuk diproses lebih lanjut.
4. Penyimpanan dan Pengarsipan
✔ Simpan surat sesuai kategori (misalnya: keuangan, legal, operasional).
✔ Gunakan sistem kode atau nomor arsip.
✔ Masukkan ke dalam map/folder berdasarkan klasifikasi.
✔ Simpan dalam lemari arsip atau sistem digital untuk akses mudah.
B. Mengarsipkan Surat Keluar
Surat keluar adalah dokumen yang dibuat dan dikirimkan kepada pihak eksternal.
1. Pembuatan Surat
✔ Buat surat sesuai kebutuhan dengan format resmi.
✔ Periksa kembali isi, ejaan, dan tanda tangan pejabat berwenang.
2. Pencatatan Surat
✔ Catat dalam buku agenda atau sistem digital, dengan informasi seperti:
- Nomor surat
- Tanggal dikirim
- Penerima
- Isi singkat
3. Pengiriman Surat
✔ Kirimkan surat melalui media yang sesuai (email, pos, kurir, dll.).
4. Penyimpanan dan Pengarsipan
✔ Simpan salinan surat dalam arsip, baik fisik maupun digital.
✔ Gunakan sistem klasifikasi yang sama dengan surat masuk agar mudah ditemukan.
Tips Tambahan
✅ Gunakan Label dan Kode Arsip – Untuk memudahkan pencarian.
✅ Pisahkan Arsip Aktif dan Inaktif – Arsip lama bisa disimpan di gudang arsip.
✅ Digitalisasi Arsip – Simpan dokumen dalam bentuk PDF agar lebih aman.
✅ Lakukan Pemeliharaan Arsip – Periksa dan bersihkan arsip secara berkala agar tetap rapi.
Dengan sistem pengarsipan yang baik, pencarian dokumen akan lebih mudah dan cepat!
0 komentar:
Posting Komentar