PUISI LAMA
Puisi ini merupakan bentuk
karya sastra yang terikat oleh jumlah bait, jumlah larik tiap bait, jumlah
silaba tiap larik, dan rima. Mantra dan pantun adalah bentuk puisi lama asli
Indonesia; sedangkan syair berasal dari Arab, dan gurindam berasal dari Tamil
atau India.
Mantra
Merupakan salah satu bentuk
puisi asli Indonesia terdiri atas beberapa bait dengan rangkaian kata yang
benilai ritmis. Bahasa mantra dianggap mengandung kekuatan magis, oleh
karenanya tidak semua orang dizinkan membacanya kecuali ahlinya, yaim pawang.
Pasu jantan, pasu
rencana
Tutup pasu, penolak
pasu
Kau menantang pada
aku
Terjantang mataku
Jantungku sudah
kugantung
Hati kau sudah
kurantai
Sipulut namanya usar
Berderailah daun
selasih
Aku tutup hati yang
besar
Aku gantung lidah
yang fasik
Jantungku sudah
kugantung
Hatiku sudah kurantai
Rantai Allah, rantai
Muhammad
Rantai Baginda
Rasulallah
Pantun
Bentu puisi asli Indonesia
yang biasanya tiap bait terdiri atas empat baris yang dibagi atas dua baris
pertama mempakan sampiran, dan dua baris berikutnya merupakan isi. Bersajak a b
a b.
Berburu ke padang
datar
mendapat rusa belang
kaki
Berguru kepalang ajar
bagai bunga kembang
tak jadi
Karmina atau Pantun kilat (Pantun 2 larik; 1 sampiran
dan 1 isi)
Sudah gaharu cendana
pula
Sudah tahu bertanya
pula
Talibun (Parma 6 larik: 3 sampiran, 3 isi)
Kalau anak pergi ke
lepau
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli
dahulu
Kalau anak pergi
merantau
lbu cari sanakpun
cari
lnduksemang cari
dahulu
Seloka atau Pantun Berkait (Ada pertalian antarbait)
Lurus jalan ke
Payakumbuh
Kayu jati bertimbal
jalan
Di mana hati tidak
akan rusuh
Ibu mati bapak
berjalan
Kayu jati bertimbal
jalan
turun angin patahlah
dahan
Ibu mati bapak
berjalan
kemana untung
diserahkan
Gurindam
Gurindam adalah puisi lama
yang berasal dari Tamil (India). Tiap bait
terdiri alas dua baris, berisi nasihat. Pengarang gurindam yang terkenal adalah
Raja Ali Haji dengan karyanya yang berjudul Gurindam Dua Belas.
Kurang pikir kurang
siasat
Tentu dirimu akan
tersesat
Barang siapa
tinggalkan sembahyang
Bagai rumah tiada
bertiang
Jika suami tak
berhati lurus
Istripun kelak memadi
kurus
Syair
Merupakan puisi lama yang
berasal dari Arab. Tiap bait terdiri
atas empat baris. Tiap baris biasanya mempunyai delapan sampai dua belas silaba
(suku kata). Isinya cerita den rimanya
adalah a a a a.
Bulan purnama cahaya
terang
bintang seperti intan
di karang
Pungguk merawan
seorang-orang
Berahikan bulan di
amah seberang
Pungguk becinta pagi
dan petang
melihat bulan di
pagar bintang
Terselap merindu
dendamnya datang
dari saujana pungguk
menentang.
PUISI BARU
Bentuk puisi ini berbait dan
berirama tetapi tidak terikat oleh jumlah bait, jumlah baris, jumlah silaba dan
rima. Puisi baru lebih mementingkan isi daripada irama.
Berdasarkan isinya, puisi
baru dibedakan atas balada, elegi, romans, ode, himne, epigram, dan satire.
Balada à bentuk puisi baru yang isinya berupa cerita dan kisah
perjalanan hidup seseorang.
Elegi à bentuk puisi baru yang berisi kesedihan, suara sukma yang
meratap, batin yang mengeluh, serta tangisan hati.
Romansa à bentuk puisi baru yang isinya merupakan luapan perasaan
kasih sayang, cinta terhadap sesama.
Ode à bentuk puisi baru yang isinya berupa sanjungan
kepada pahlawan. Bentuk puisi ini juga dikatakan puisi kepahlawanan.
Himne à bentuk puisi baru yang isinya berupa sanjungan terhadap
Tuhan.
Contoh himne:
Bahkan batu-batu yang
keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu
dengan cara sendiri
Menggeliat derita
pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat
dan dusta.
Dengan hikmat selalu
kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari
tangan dan kaki
dari mahkota duri dan
membulan paku
Yang dikarati oleh
dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang
lebar terbuka
dunia kehilangan
sumber kasih
Besarlah mereka yang
dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib
di datam hati.
(Saini S.K)
Epigram à bentuk puisi baru yang isinya mengandung semangat yang
ditujukan kepada generasi muda.
Contoh epigram:
Hari ini tak ada
tempat berdiri
Sikap lamban berarti
mati
Siapa yang bergerak,
merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak
sekalipun pasti tergilas.
(Iqbal)
Satire à Bentuk puisi baru yang berisi sindiran.
Contoh satire:
Aku bertanya
tetapi
pertanyaan-pertanyaanku
membentur
jidad penyair-penyair salon,
yang bersajak
tentang anggur dan rembulan,
sementara
ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta
kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl
kaki dewi kesenian.
(Rendra)
Berdasarkan jumlah lariknya,
puisi baru dibedakan atas:
• distikon (2 larik),
• terzina (3 larik),
• kuatrin (4 larik),
• selestet atau dobel
terzina (6 larik),
• septima (7 larik),
• oktaf (8 larik), dan
• soneta (14 larik).
Semoga bermanfaat...
0 komentar:
Post a Comment