A. Pentingnya Menerapkan Prinsip
Profesional Bekerja
Setiap perusahaan maupun industri sangat membutuhkan pegawai
atau tenaga kerja yang professional dalam menjalankan aktivitas perusahaan,
agar perusahaan tersebut dapat mencapai tujuannya, dan dapat memenuhi segala
tanggung jawabnya.
1. Pengertian Profesional Bekerja
Profesional
berasal dari kata Profesi yang dapat diartikan bidang pekerjaan
yang didasari oleh keahlian dan tanggung jawab yang tinggi.
Sedangkan Keahlian
yaitu kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut karena yang bersangkutan
telah memahami benar mengenai teknis pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Tanggung
jawab yaitu pelaksanaan pekerjaan tersebut
terhindar dari kesalahan-kesalahan sehingga hasilnya memuaskan.
Menurut
Wikipedia kata profesional berarti kegiatan jasa yang ditukar dengan
sejumlah uang, dimana jasa yang diberikan tersebut terikat dengan etik,
prosedur, standar dan ilmu pengetahuan tertentu yang disertifikasi.
Dalam artian yang
diperluas profesional berarti seseorang yang ahli dalam suatu bidang tertentu.
Dari pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa tenaga professional adalah pekerja/pegawai yang
telah memiliki keahlian dalam melaksanakan pekerjaan tertentu.
Jadi, bekerja
secara professional adalah bekerja yang didasarkan pada keahlian, bukan bekerja
yang didasarkan kepada perintah saja. Dan dalam melaksanakan pekerjaannya
tersebut seorang professional harus sesuai dengan etik, prosedur maupun standar
yang mengikatnya.
Contoh pekerjaan professional : dokter, hakim, ahli teknik elektronaika,
ahli pahat, dll. Sering
sekali kita mengucapkan dan mendengar kata profesional.
2. Ciri-ciri Pekerja Profesional
Seseorang dapat
dikatakan bekerja secara professional apabila mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
1.
Selalu mengejar kesempurnaan kerja
kerja.
2.
Memiliki kesungguhan dan ketelitian
kerja.
3.
Tekun, ulet, dan gigih, untuk membuat
sesuatu yang lebih baik.
4.
Integritasnya tinggi dalam menegakkan
kebenaran yang berkaitan dengan pekerjaannya, tidak mudah goyah oleh berbagai
tekanan atau godaan kenikmatan hidup.
5. Pemikiran dan tindakan selalu selaras
dan konsisten.
6. Memiliki kesadaran untuk mengembangkan
kemampuan secara mandiri.
7. Mencintai profesi yang ditekuni.
3. Kiat kiat Profesional dalam Bekerja
Dalam penerapan
prinsip bekerja secara profesional tidak serta merta dapat dilakukan dengan
mudah. Karena berdasarkan penelitian yang dilakukan Robert Half Personnel
Agency, Inc., New York, rata-rata karyawan membuang waktu sekitar 3 jam 45
menit dari waktu kerjanya dalam seminggu
Motifnya
bermacam-macam, dari terlalu sering ke kamar kecil, datang terlambat, pulang
lebih cepat, memperpanjang waktu istirahat, bolos kerja, menamah jatah cuti,
telepon terlalu lama, merokok dan lainnya.
Tak bisa
dipungkiri, rutinitas kantor kerap membuat jenuh, terutama saat pekerjaan
menumpuk. Tekanan dari atasan dan tenggat kerja yang harus diselesaikan, turut
menambah stres. Agar dapat bekerja dengan efektif, dan profesional dalam
bekerja, berikut kiat dalam mengelola waktu dengan baik:
a. Selesaikan persoalan pribadi di rumah.
Jangan membawa masalah pribadi ke lingkungan kerja, karena akan berdampak pada pekerjaan Anda. Pikiran yang terbagi-bagi membuat pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan segera.
Jangan membawa masalah pribadi ke lingkungan kerja, karena akan berdampak pada pekerjaan Anda. Pikiran yang terbagi-bagi membuat pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan segera.
b. Gunakan agenda kerja.
Agenda kerja sangat efektif untuk mengatur jadual kegiatan Anda setiap hari, tulislah pekerjaan atau janji-janji yang harus Anda lakukan setiap hari, dari mulai berangkat hingga kembali lagi ke rumah.
Agenda kerja sangat efektif untuk mengatur jadual kegiatan Anda setiap hari, tulislah pekerjaan atau janji-janji yang harus Anda lakukan setiap hari, dari mulai berangkat hingga kembali lagi ke rumah.
c. Sesuaikan jadwal dengan kemampuan Anda.
Catat secara detail kegiatan yang harus dilakukan dan sesuaikan dengan kemampuan Anda, ingatlah untuk bertanggung jawab pada setiap tugas yang dibebankan pada Anda. Sadari pula batas kemampuan Anda, rencanakan dengan baik tugas-tugas apa saja yang sanggup Anda kerjakan setiap hari.
Catat secara detail kegiatan yang harus dilakukan dan sesuaikan dengan kemampuan Anda, ingatlah untuk bertanggung jawab pada setiap tugas yang dibebankan pada Anda. Sadari pula batas kemampuan Anda, rencanakan dengan baik tugas-tugas apa saja yang sanggup Anda kerjakan setiap hari.
d. Gunakan waktu sebijak mungkin.
Agar tidak mengganggu jadual kerja, tentukan waktu tersendiri untuk mengecek dan membalas email, misalnya dengan menyisihkan sedikit waktu di pagi atau sore hari sebelum pulang. Hindari menerima telepon atau membalas email yang tak terlalu penting di jam kerja.
Agar tidak mengganggu jadual kerja, tentukan waktu tersendiri untuk mengecek dan membalas email, misalnya dengan menyisihkan sedikit waktu di pagi atau sore hari sebelum pulang. Hindari menerima telepon atau membalas email yang tak terlalu penting di jam kerja.
e. Istirahatlah bila harus istirahat.
Ketika merasa letih dan ingin beristirahat sejenak, jangan memaksakan diri dengan terus bekerja. Istirahat akan membantu mengembalikan stamina dan daya pikir Anda. Tapi jangan terlalu sering dan berlama-lama, karena pekerjaan telah menanti Anda.
Ketika merasa letih dan ingin beristirahat sejenak, jangan memaksakan diri dengan terus bekerja. Istirahat akan membantu mengembalikan stamina dan daya pikir Anda. Tapi jangan terlalu sering dan berlama-lama, karena pekerjaan telah menanti Anda.
f. Jangan terlalu menanggapi obrolan teman.
Baik hati dan merespon sapaan orang lain memang bagian dari sopan santun, namun juga dapat mengganggu konsentrasi Anda ketika bekerja. Bila memang rekan tersebut mulai mengganggu kinerja Anda, katakan padanya untuk kembali saat waktu istirahat atau seusai waktu kerja.
Baik hati dan merespon sapaan orang lain memang bagian dari sopan santun, namun juga dapat mengganggu konsentrasi Anda ketika bekerja. Bila memang rekan tersebut mulai mengganggu kinerja Anda, katakan padanya untuk kembali saat waktu istirahat atau seusai waktu kerja.
g. Periksa kembali pekerjaan Anda.
Sebelum pulang, kembali periksa pekerjaan yang belum terselesaikan dan yang sudah diselesaikan. Bereskan kembali peralatan kerja yang telah digunakan, sehingga keesokan hari Anda tak perlu membuang waktu untuk mencari berbagai alat tulis kantor (ATK) yang diperlukan.
Dengan menyadari pentingnya efisiensi dan manajemen waktu yang baik, maka tugas dan tanggung jawab yang diembankan perusahaan Anda akan dapat diselesaikan dengan baik
Sebelum pulang, kembali periksa pekerjaan yang belum terselesaikan dan yang sudah diselesaikan. Bereskan kembali peralatan kerja yang telah digunakan, sehingga keesokan hari Anda tak perlu membuang waktu untuk mencari berbagai alat tulis kantor (ATK) yang diperlukan.
Dengan menyadari pentingnya efisiensi dan manajemen waktu yang baik, maka tugas dan tanggung jawab yang diembankan perusahaan Anda akan dapat diselesaikan dengan baik
Pedoman,
Prosedur, dan Aturan Kerja
Dalam mengelola industry dengan menerapkan prinsip
professional bekerja perusahaan harus membuat suatu pedoman, prosedur dan
aturan kerja yang harus ditaati oleh setiap unsur dalam perusahaan. Pedoman,
prosedur, dan aturan kerja dimaksud adalah untuk mengatur setiap unsur dalam
perusahaan agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara professional.
1.
Pengertian Pedoman Kerja
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa pedoman adalah kumpulan ketentuan
dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan atau hal (pokok) yang
menjadi dasar (pegangan, petunjuk, dsb) untuk menentukan atau melaksanakan
sesuatu.
Yang berarti bahwa pedoman kerja adalah hal yang menjadi
dasar untuk melaksanakan kerja.
2.
Pengertian Prosedur Kerja
Prosedur
kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga
menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap tentang pelaksanaan kerja yang
harus ditempuh dalam rangka menyelesaikan suatu bidang tugas.
3.
Aturan kerja
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia Aturan adalah cara (ketentuan, patokan,
petunjuk, perintah) yang telah ditetapkan supaya diturut.
Jadi, aturan
kerja adalah cara yang telah ditetapkan suatu organisasi, instansi maupun
perusahaan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas/ kerja.
4.
Manfaat yang diperoleh
Manfaat yang
dapat diperoleh dari adanya pedoman, prosedur, dan aturan kerja antara lain
adalah :
a.
Sebagai suatu pola kerja yang merupakan penjabaran tujuan,
sasaran, program kerja, fungsi dan kebijaksanaan ke dalam kegiatan pelaksanaan
kerja yang jelas.
b.
Untuk mengadakan standarisasi dan
pengendalian kerja dengan tepat.
c.
Untuk digunakan sebagai pedoman kerja,
bagi semua pihak yang berkepentingan.
5.
Tujuan Penerapan Pedoman, Prosedur, dan
Aturan Kerja
a.
Mencegah terjadinya pemborosan tenaga,
biaya, material, waktu dan lainnya.
b.
Mencegah terjadinya kesimpangsiuran dan
kemacetan proses penyelesaian pekerjaan.
c.
Menciptakan koordinasi, pembagian
waktu, tugas, dan tanggung jawab secara tepat.
6.
Azas-azas Menyusun Pedoman, Prosedur
Kerja dan Aturan Kerja
a.
Dinyatakan secara tertulis, disusun
secara sistematis, dan dituangkan dalam bentuk pedoman kerja.
b.
Dikomunikasikan secara sistematis
kepada semua pegawai yang bersangkutan.
c.
Disesuaikan dengan kebijaksanaan umum
dan kebijaksanaan pimpinan yang berlaku.
d.
Dapat mendorong pelaksanaan kegiatan
secara efektif dan efisien serta menciptakan jaminan yang memadai bagi
terpeliharanya sumber-sumber yang berada di bawah pengendalian organisasi.
e.
Dievaluasi secara periodik, dan bila
perlu direvisi untuk disesuaikan dengan kebutuhan.
7.
Pengaturan Pedoman, Prosedur Kerja dan
Aturan Kerja
Secara umum
kebijaksanaan pengaturan di bidang pedoman, prosedur, dan aturan kerja adalah
sebagai berikut :
a.
Setiap pimpinan wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan kerja
masing-masing maupun dengan pihak lain.
b.
Setiap pimpinan bertanggungjawab
memimpin, mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan membimbing serta
memberikan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
c.
Setiap pimpinan unit wajib mengikuti
petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dengan menyampaikan
laporan berkala tepat pada waktunya.
d.
Setiap pimpinan unit wajib mengolah dan
memanfaatkan laporan lebih lanjut dan memberikan petunjuk kepada bawahan.
e.
Dalam menyampaikan suatu laporan,
setiap unit wajib member tembusan kepada unit lainnya yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.
8. Prinsip dan Teknik
Penyusunan dan Penentuan
Pedoman, Prosedur Kerja dan Aturan Kerja
Dalam teknik penyusunan
dan penentuan pedoman, prosedur, dan aturan kerja yang harus dipakai di setiap
tempat kerja hendaknya dapat memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.
Pedoman, prosedur, dan aturan kerja harus disusun dengan
memperhatikan segi tujuan, fasilitas, peralatan, material, biaya, dan waktu
yang tersedia serta segi luas, macam, dan sifat pekerjaan.
b.
Mempersiapkan penjelasan tentang tujuan pokok organisasi,
skema organisasi berikut klasifikasi jabatan dan analisis jabatan, unsur
kegiatan di dalam organisasi, dan lain-lain.
c.
Menentukan satu pokok bidang tugas yang akan dibuat bagan
prosedurnya.
d.
Membuat daftar secara rinci tentang pekerjaan yang harus
dilakukan berikut lamanya waktu yang diperlukan untuk melaksanakan bidang tugas
termaksud.
e.
Dalam menetapkan urutan tahap demi tahap dari rangkaian
pekerjaan, maka antara tahap yang satu dengan tahap berikutnya harus terdapat
hubungan erat yang keseluruhannya menuju k satu tujuan.
f.
Setiap tahap harus merupakan suatu kerja nyata dan perlu
untuk pelaksanaan dan penyelesaian seluruh tugas atau pekerjaan yang
dimaksudkan.
g.
Menetapkan kecakapan dan ketrampilan pegawai yang
diperlukan untuk menyelesaikan bidang tugas tertentu.
h.
Pedoman, prosedur, dan aturan kerja harus disusun secara
tepat sehingga memilikistabilitas dan fleksibilitas dan selalu disesuaikan
dengan perkembangan teknologi.
i.
Menggunakan simbol dan skema atau bagan prosedur kerja
dengan setepat-tepatnya untuk penerapan prosedur tertentu.
j.
Untuk menjamin penerapan pedoman, prosedur, dan aturan
kerja dengan tepat, maka perlu dipakai buku pedoman.
Semoga Bermanfaat...
0 komentar:
Post a Comment